Kemranjen. Pelaksanaan Pesta Demokrasi ditingkat Desa atau yang biasa disebut dengan Rapat Akbar Pemilihan Kepala Desa untuk Kabupaten Banyumas akan digelar bersamaan waktunya pada Selasa, 23 Juli 2019. Tahapan kampanye menjadi bagian yang paling menarik juga paling riskan selain Pelaksanaan Pilkades itu sendiri.
Situasi ini memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra dari berbagai unsur yang terlibat pada penyelenggaraan Pilkades ini. Salah satunya Babinsa, anggota TNI-AD yang bertugas di Desa yang melaporkan setiap kegiatanya kepada Danramil. Selanjutnya Danramil menghimpun semua laporan Babinsanya kepada Dandim.
Saat bertugas dilapangan, seorang Babinsa biasanya bermitra dengan Babinkamtibmas, Satpol PP, Linmas dan Organisasi Massa yang berafiliasi dengan Keamanan. Juga ada warga masyarakat yang menjadi mitra khusus para Babinsa, mereka itu bisa disebut informan.
Situasi kondusif ataupun chaos yang akan terjadi di desa binaannya, biasanya seorang Babinsa sudah mengetahui sejak awal. Namun tidak dipublikasikan secara umum. Laporannya bersifat terbatas (kepada Danramil) dan mungkin hanya dirinya yang tahu yang tercatat pada Buku Harian Kerja Babinsa.
Bila seorang Babinsa bekerja dengan baik, biasanya warga menghendakinya agar ikut Pilkades. Dan ini terbukti, di beberapa Desa di wilayah Banyumas dan Jawa Tengah ada Kades terpilih dari mantan Babinsa (Pendim Bms).